Beyond Ideological Intepretation: Naṣr Abū Zayd’s Theory of Qur’anic Hermeneutic
* Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
DOI: https://doi.org/10.14421/ajis.2000.381.14-38
Abstract
Artikel ini membahas hermenutika al-Qur'an yang dikemukakan oleh Nasr Hamid Abu Zaid, seorang intelektual Mesir yang dituduh murtad karena teori interpretasi yang dikemukakannya. Abu Zaid sangat kritis terhadap "interpretasi-interpretasi ideologis" yang dapat mereduksi nilai interpretasi dan mengarah kepada interes-interes ideologi penafsir, baik ideology konservatif maupun liberal. Interpretasi semacam ini dapat mengarah kepada pragmatisme. Atas dasar itu, ia mengkritik tajam 'Abd al-Ṣābūr Syāhīn dan Muhammad al-Gazali di satu sisi, dan Hasan Hanafi di sisi lain, karena menurutnya penafsiran mereka itu penuh dengan wama-wama ideologis. Untuk mengurangi pengaruh ideologi Abu Zaid menawarkan ide perlunya pendekatan susastra dalam studi al-Qur'an, sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Amin al-Khuli. Dalam artikel ini penulis mencoba untuk mengajukan beberapa pembahasan sekitas beberapa aspek interpretasi, antara lain: masalah validitas dalam interpretasi. Artikel ini ditutup dengan diskusi sekitar sumbangan abu Zaid terhadap diskursus al-Qur'an, secara kritis.
Full Text:
PDFCopyright (c) 2022 Moch. Nur Ichwan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.