Is Prophethood Superfluous?Conflicting Outlook on the Necessity of Prophethood between Badiuzzaman Said Nursi and Some Muslim Philosophers
State College for Islamic Studies (STAIN) Kediri, Indonesia
DOI: https://doi.org/10.14421/ajis.2015.531.205-224
Abstract
[Filsuf besar dari abad ke-10, Abū Bakr al-Rāzī (w. 925), menyatakan bahwa diutusnya seorang nabi sebenarnya tidak perlu lagi, karena Tuhan telah menganugerahkan akal pada manusia yang akan mampu membimbing mereka. Pandangan skeptis dari al-Rāzī ini terdengar provokatif dan perlu dieksplorasi lebih lanjut. Namun, beberapa filsuf seperti al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibn Maskawaih mengakui perlunya nabi untuk membimbing manusia. Pandangan para filsuf ini, meski dengan nalar yang berbeda dengan para ahli teologi, mengindikasikan penerimaan terhadap otoritas wahyu ketuhanan. Di sisi lain, Said Nursi, seorang pemikir-reformis modern, menyatakan bahwa karena “kuasa Tuhan tidak pernah membiarkan sekawanan semut tanpa pemimpin, atau sekelompok lebah tanpa ratunya, maka pastilah manusia juga tidak akan dibiarkan tanpa seorang nabi atau syariat.” Lebih dari itu, tata dunia juga memerlukan kehadiran seorang nabi untuk menjaga soliditasnya. Tulisan ini akan melihat secara lebih dalam dan kritis mengenai pemikiran Said Nursi tentang pentingnya wahyu ketuhanan untuk menerangi langkah manusia menemukan kebenaran; kemudian dibandingkan dengan pandangan filsuf-filsuf muslim lainnya dalam membincang keterkaitan nalar dan wahyu dengan segala konsekuensinya.]
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, Abdullah Yusuf, The Meaning of the Holy Qur’ān, Beltsville: Amana Publications, 1997.
“Communion and Stewardship: Human Persons Created in the Image of God”, vatican.va, http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/cti_documents/rc_con_cfaith_doc_20040723_communion-stewardship_en.html, accessed 28 Apr 2013.
Fakhry, Majid, A History of Islamic Philosophy, New York: Columbia University Press, 1987.
----, A Short Introduction to Islamic Philosophy, Theology and Mysticism, Oxford: Oneworld, 1997.
Farah, Caesar E., Islam: Beliefs and Observances, New York: Barron’s Educational Series, 2000.
Hallaq, Wael B., A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunni Usul al-Fiqh, Cambridge: Cambridge University Press, 1997.
Abduh, Muhammad, The Theology of Unity, trans. by Ishaq Musa’ad and Kenneth Cragg, London: George Allen & Unwin, 1966.
Al-Marāghī, Aḥmad Musṭāfā , Tafsīr al-Marāghī, Beirut: Dār Iḥyā’ al-Turath al-‘Arabi, 1985.
Nursi, Badiuzzaman Said, The Words, trans. by Sukran Vahide, Istanbul: Sozler Publication, 2008.
----, The Rays, trans. by Sukran Vahide, Istanbul: Sozler Publication, 2006.
----, The Flashes Collection, trans. by Sukran Vahide, Ankara: Ihlas Nur Nesriyat, 2007.
----, Signs of Miraculousness: The Inimitability of the Qurʼan’s Conciseness, trans. by Sukran Vahide, Istanbul: Sozler Publication, 2007.
Schimmel, Annemarie, Deciphering the Signs of God: a Phenomenological Approach to Islam, Albany: State University of New York Press, 1994.
Watt, Montgomery, Muhammad: Prophet and Statesman, Oxford: Oxford University Press, 1974.
“Witnessing the Moon Splitting Miracle”, WikiIslam, 23 Apr 2014, http://wikiislam.net/wiki/Winessing _the_Moon_Splitting_Miracle, accessed 18 Jun 2013.
Copyright (c) 2015 Fauzan Saleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.